Resep Sate Padang

Bahan Yang dibutuhkan Untuk Membuat Sate Padang
  • daging sapi 1/2 kilogram
  • tepung beras 50 gram
  • air bekas cucian beras 1/2 liter
Bumbu Halus
  • bawang merah 5 buah
  • bawang putih 3 siung
  • daun jeruk 2 lembar
  • kunyit 2 cm, potong-potong
  • jahe 2 cm, potong-potong
  • lengkuas 1 cm, potong-potong
  • serai 1 1/2 batang, memarkan
  • asam kandis 1/2 potong
  • daun kunyit 1/2 lembar
  • adas bubuk 1/2 sdt
  • jinten bubuk 1/2 sdt
  • merica bubuk 1/2 sdt
  • ketumbar bubuk 1/2 sdm
  • cabe merah, sesuai selera
  • garam 1 sdt
  • minyak goreng secukupnya
Cara Membuat Saus Sate Padang
  • Campur tepung beras dengan bumbu (sisakan untuk oles daging), dan air, lalu masak sampai mendidih.
  • Angkat dan tempatkan di wadah.
Cara Membuat Sate Padang Pariaman
  1. Cuci bersih daging sapi dan kemudian potong menjadi 4 bagian
  2. Panaskan minyak lalu tumis bumbu-bumbu halus tadi sampai tercium harum
  3. Masukan daging sapi yang telah dipotong tadi. Masak dengan api sedang sambil diaduk-aduk sampai daging sapi empuk.
  4. Jika sudah angkat lalu potong-potong daging tersebut dan buatlah menjadi beberapa tusukan.
  5. Olesi dengan minyak dan campuran bumbu lalu bakar diatas arang.
  6. Angkat dan letakan diatas piring saji dan kemudian siram dengan saus sate padang.

Related Posts:

Bakar Sate Satu Tusuk Terpanjang 2011


Pada 10 Desember 2011, sifitas akademika Fakultas Peternakan UNDIP di Tembalang Semarang melakukan kegiatan membakar sate sepanjang 181,86 meter.
Pembuat RekorFakultas Peternakan UNDIP Semarang, Universitas Diponegoro Semarang, Panitia Rekor MURI “Sate Terpanjang”
Tanggal Rekor10 Desember 2011
Lokasi Pelaksanaan RekorSemarang

Related Posts:

Bakar Sate Kelinci Terbanyak 2008


Untuk menyosiliasikan daging kelinci sebagai alternative pemenuhan protein lewat hewani, diselenggarakan bakar sate kelinci sebanyak 24.510 tusuk.
Nomor Rekor3295
Pembuat RekorFak. Peternakan-perikanan Univ.Muhammadiyah Malang, H.Hasan Jumain (pengusaha Warung"Sate Kelinci Batu, MA/SMA/SMK Muhamadiyah Kota&Kab Malang, Kota Batu
Tanggal Rekor6 Agustus 2008
Lokasi Pelaksanaan RekorMalang

Related Posts:

Rekor Muri Makan Sate Udang Terbanyak 2013


Kegiatan makan sate udang sebanyak 1.5 ton udang.
Pembuat RekorDrs. H. Herman HN, MM (Walikota Bandar Lampung), Surat Kabar Harian Lampung NewsPaper, Surat Kabar Harian Radar Lampung
Tanggal Rekor17 Maret 2013
Lokasi Pelaksanaan RekorLapangan Saburai - Bandar Lampung

Related Posts:

Sate Dengan Satu tusuk Terpanjang 2008


Pemerintah Kabupaten malinau Kalimantan dan Suku Dayak Kenyah membuat sate dengan satu tusuk sepanjang 155 meter.
Nomor Rekor3446
Pembuat RekorPemerintah Kabupaten Malinau, Suku Dayak Kenyah
Tanggal Rekor5 November 2008
Lokasi Pelaksanaan RekorMalinau

Related Posts:

Sate Kelinci Magetan


Apa bila sate pada umumnya dari hewan ayam, kambing atau Sapi. Kali ini berbeda dengan sate yang ada di kota yang terkenal akan telaga Sarangan, Sate di kota magetan umumnya dari hewan kelinci yang sangat lucu-lucu menggemaskan ini.

Cara membuat sate kelinci ini tidak berbeda dengan sate-sate lainnya, hanya saja sate kelinci memiliki banyak manfaat dan minim resiko dari penyakit. Di Magetan sendiri banyaknya akan ternak kelinci sehingga tidak akan ada masalah tentang habisnya daging sate kelinci atau pelonjakan harga yang meningkat, harga sate kelinci sangat murah untuk di beli.

Related Posts:

Rekor Muri Bakar Sate Sebanyak 50.300 Tusuk 2013


Bakar sate kelinci sebanyak 50.230 tusuk sate dilakukan oleh 1.253 peserta
Pembuat RekorH. Rendra Kresna (Bupati Malang), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang, Panitia Hari Jadi ke-1253 Kabupaten Malang
Tanggal Rekor1 Desember 2013
Lokasi Pelaksanaan RekorKepanjen – Malang
Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengadakan lomba membakar sate kelinci terpanjang untuk memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang Abdul Malik di Malang, Kamis, mengemukakan sate kelinci yang bakal dibakar secara bersama-sama pada Minggu (1/12) Kepanjen itu panjangnya mencapai 1.253 meter dengan jumlah sate sebanyak 50.200 tusuk.

"Kami akan melibatkan pemanggang sate sebanyak 1.253 orang atau sesuai dengan peringatan HUT yang ke-1.253 Kabupaten Malang. Kita kan akan memecahkan rekor MURI lomba bakar sate kelinci terpanjang," kata Malik, menambahkan.

Menurut dia, dalam lomba bakar sate kelinci terpanjang tersebut tidak hanya melibatkan warga, tapi semua komponen, di antaranya Bupati Malang Rendra Kresna, seluruh pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), lurah, kepala desa, para pejabat, penyuluh serta pengawas sekolah.

Ia mengatakan, hasil lomba bakar sate tersebut nantinya akan dibagikan kepada siswa-siswi serta anak yatim piatu yang ada di daerah itu. "Memang jumlah tersebut masih jauh dari jumlah yang dibutuhkan, sebab jumlah siswa dan anak yatim piatu kan mencapai ratusan ribu," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara yang juga salah satu panitia HUT ke-1.25 3 Kabupaten Malang itu mengatakan daging kelinci yang dibakar tersebut adalah jenis kelinci Malang Cross, yakni hasil perasilangan kelinci lokal dan Australia.

Setiap satu ekor kelinci, kata Made, akan menghasilkan sekitar 50 tusuk sate. Dengan demikian dibutuhkan sekitar 2.020 kilogram daging atau sebanyak 1.010 ekor kelinci untuk memenuhi kebutuhan 50.200 tusuk sate tersebut.

"Kami berharap lomba bakar sate ini menjadi sebuah hiburan yang menarik bagi masyarakat, bahkan mampu mendatangkan wisatawan dari berbagai daerah (domestik) atau asing," katanya.

Selain lomba bakar sate kelinci untuk memecahkan rekor MURI, rangkaian HUT ke-1.253 Kabupaten Malang itu juga di tandai dengan penghijauan di Taman Puspa yang ada di kawasan jalan lingkar barat, pagelaran wayang kulit, kirab budaya di Kepanjen serta ditutup dengan pagearan musik yang menghadirkan band The Bagindas.

Related Posts:

Rekor Muri Bakar Sate Terpanjang Sedunia 2003

 Museum Rekor Indonesia (MuRI) mencatat rekor baru: sate dengan alat panggang terpanjang di dunia. Panjang alat panggang tersebut mencapai 2,3 kilometer. Sedangkan ayam potong yang dibutuhkan untuk memecahkan rekor berjumlah 2.800 ekor. Dan proses pemotongan sampai pembakaran membutuhkan waktu 24 jam di Malang, Jawa Timur, Ahad 28 September 2003 siang.

Paulus Yohanes, penyelenggara kegiatan, mengatakan proses pemecahan rekor ini melibatkan ratusan orang yang direkrut dari restoran dan tempat penjualan di Malang. Proses pemecahan rekor ini juga melibatkan dinas kesehatan setempat untuk memeriksa kesehatan ribuan ayam yang akan dipotong. Petugas kesehatan juga berkeliling untuk mengawasi proses pembakaran ayam buat memastikan kalau sate layak santap.

Menurut Paulus, biaya yang dibutuhkan dalam prosesi ini mencapai ratusan juta rupiah. Duit tersebut digunakan untuk membeli ribuan ayam, ratusan kilogram bumbu sate, dan dua ton arang pembakar.

Related Posts:

Rekor Muri Santri Bakar 13 Ribu Tusuk Sate 2007

 Dalam rangka merayakan hari raya Qurban pada Kamis 20 Desember 2007, Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Solo, Jawa Tengah membuat acara unik dengan membakar sate terpanjang sedunia. 

Sebanyak 2.215 santri berdiri mengitari tungku pembakaran yang terbuat dari seng di lapangan pesantren. Panjang tempat pembakaran sate mencapai 250 meter. Menurut seorang pengasuh pesantren Assalam, Muslim Ridho, panjang sate ini memecahkan rekor sebelumnya yakni 200 meter. "Setahu kami rekor sebelumnya 200 meter," kata Muslim. 

Ridho mengatakan sate yang dibuat santri merupakan sate sapi yang berasal dari dua ekor sapi kurban. Mereka menghabiskan tidak kurang dari 30 kuintal arang untuk membakar sate 13.000 tusuk sate.

Meski diaku sebagai rekor terpanjang, namun acara itu tidak didaftarkan di museum rekor mana pun. Ridho mengatakan yang diharapkan dalam acara tersebut bukan masalah pemecahan rekor, tapi cara pesantren membangun kebersamaan. "Karena itu acara ini dinamai yaumul ukhuwah (hari persaudaraan)," ujarnya. 

Related Posts:

Sate Madura Yang Mendunia


Sate yang populer saat ini merupakan sate dengan bumbu khas Madura, biasanya sering menggunakan daging ayam maupun kambing yang digunakan sebagai obat darah rendah. Sate Madura begitu mudah di temui berbagai tempat di kota-kota Indonesia. umumnya menggunakan gerobak yang menyerupai perahu khas Madura.

Pada awalnya ketika rombongan Jaram Panoleh adipati Sumenep Madura mengunjungi kakaknya bernama Lembu Kanigoro atau Batoro Katong yang selaku adipati di Ponorogo. Saat di beri hidangan makanan berupa sate, Jaran Panoleh beserta rombongan enggan untuk mememakan hidangan tersebut, selain belum pernah menjumpai dan berbentuk aneh terlebih lagi daging yang di penuhi dengan bumbu.

Setelah di jelaskan oleh kakaknya bahwa makanan tersebut merupakan makanan yang biasa di makan oleh pendekar Ponorogo yang memiliki sifat Wira'i akhirnya Jaran Panoleh dan rombongan bersedia untuk makan. Karena di mata Jaran Panoleh, tanah perdikan yang di pimpin oleh kakaknya begitu sulit untuk dipahami dan di tebak, Jarean Panoleh memohon restu untuk mempelajari kehidupan orang ponorogo termasuk kuliner membuat sate, hingga pakaian keseharian warok ponorogo untuk di terapkan di dataran Madura.

Setelah mengenal sate ponorogo lebih dalam, terciptalah cara membuat dan resep sate yang lebih mudah dengan membuat sate ala Madura yang kita kenal saat ini, berbeda dengan sate ponorogo yang selalu menggunak ayam dan dibuat dengan cara yang masih hati-hati.


Related Posts:

Sate Ayam Ponorogo


Sate Ayam Ponorogo merupakan cikal bakal dari sate-sate lainnya, dapat di katakan generasi sate yang pertama. Adanya Sate hasil dari pemikiran para Warok yang memang memiliki kecerdasan yan berbeda dari masyarakat jawa lainnya, hal itu dapat dilihat bahwa dimana orang-orang jawa masih menggunakan rumah dari kayu dengan sistem pasak (bongkar pasang) karena pada masa kerajaan sering adanya peperangan sehingga harus berpindah tempat.

Tetapi rumah orang Ponorogo sudah menggunakan batu bata yang menggunakan tanah juga sebagi perekatnya dan genting dari tanah, jiwa orang ponorogo yang kuat dan berani membuat tidak akan berpindah-pindah tempat seperti kebanyakan orang jawa lainnya.

Para warok yang memiliki sifat untuk berhati-hati menggunakan tusuk sate dari sebuah lidi (bukan bambu) sebagai media memanggang ataupun untuk makan, meskipun warok bagaimanapun saat makan tidak terlihat rakus dan menghindari noda bumbu ke tangan.

Kenapa Ayam? Ayam sangat mudah untuk di sembelih, pemotonga, dan mudah untuk di dapat. Pembuatan sate yang masih begitu primitif  membuat berbeda dengan sate-sate lainnya dan menggunakan bumbu kacang yang biasa digunakan sebagai bumbu pecel juga dengan irisan daging yang memanjang.

Related Posts:

Memanggang Sate Menjadi Tradisi Rakyat Indonesia


Memanggang daging Sate dari hewan kambing maupun sapi yang dijadikan qurban pada hari aya idul Adha telah menjadi Tradisi turun temurun rakyat Islam Indonesia sejak berakhirnya Perang Jawa yang dipimpin Pangeran Dipenogoro.

Awalnya memakan sate merupakan simbol terhadap Belanda saat makan menggunakan sendok dan garpu yang di gagas oleh para Ulama, Karena sebagain besar orang Jawa dan Madura beragama Islam, maka di gunakanlah momen hari raya idul Adha untuk membuat sate sendiri di rumah masing-masing, karena pada hari raya islam tersebut di wajibkanlah menyembelih hewan bagi mereka yang mampu untuk di bagi-bagikan.

Kenapa Sate? karena sate tidak terlalu rumit untuk membuat bumbu serta tidak menghabiskan banyak tempat atau mengotori tempat makan selain itu kembali ke poin pertama, sebagai simbol perlawanan terhadap belanda

Related Posts:

Sate Berasal Dari Indonesia


Menurut Jennifer Brennan pada tahun 1988 menyatakan bahwa kuliner Sate berasal dari Jawa, bukan dari China, Jepang, Thailand terlebih Malaysia.
Meskipun Thailand dan Malaysia menganggap hidangan ini adalah milik mereka, tanah air sate yang sesungguhnya di Asia Tenggara adalah Jawa, Indonesia. Di sini sate dikembangkan dari adaptasi kebab India yang dibawa oleh pedagang muslim ke Jawa. Bahkan India tak dapat mengakui sebagai asal mulanya karena hidangan ini merupakan pengaruh Timur Tengah.
Dari Jawa, sate tersebar di seluruh nusantara "Nusantara" yang menghasilkan beragam variasi sate. Pada akhir abad ke-19, sate telah menyeberangi Selat Malaka ke Malaysia, Singapura, dan Thailand, diambil oleh perantau dari Jawa dan Madura sate yang mulai diperdagangkan di negara tetangga. 
Pada abad ke-19 sate jangka bergerak bersama dengan gerakan pemukim Melayu dari Hindia Belanda ke Afrika Selatan, ada sate yang dikenal sebagai sosatie. Belanda juga membawa hidangan ini dan banyak masakan Indonesia lainnya ke Belanda, untuk menyajikan seni memasak Indonesia juga memberikan efek seni memasak Belanda. Sate ayam atau sate babi adalah salah satu lauk yang disajikan dalam piring Rijsttafel di Belanda.

Related Posts:

Sejarah Sate Indonesia | Asal Usul Makanan Sate Indonesia



Siapa yang tidak mengenal sate? makanan yang mudah di jumpai dan pada hari raya umat islam idul qurban pastinya setiap orang membuat sate. Lantas dari mana asal sate?

Pada awalnya, para warok di kota Ponorogo menggunakan tusuk lidi  ataupun dari potongan bambu untuk pengganti sendok atau grapu sebagai media untuk makan sate, tetapi ada yang masih mempertahankan dengan menggunakan sebuah lidi sebagai tusuk sate, karena pada kala itu masyarakat belum mengenal sendok sejenisnya.

Tradisi memakan daging ayam yang di tusuk dengan pilhan bambu baru diketahui pada abad 15 oleh Batara Katong selaku bupati Ponorogo yang pertama, hingga saat ini potongan daging sate Ponorogo dipotong memanjangkan dan dibuat dengan cara primitif di bandingakan sate lainnya,.

elain itu menggunakan bumbu kacang, dimana bumbu kacang juga di gunakan pada Pecel makanan keseharian khas Ponorogo, bahkan Ponorogo saat ini merupakan penghasil kacang terbaik yang selalu menjadi jujukan belajar pertanian daerah lain seperti bondowoso, maluku, kalimantan, kulonprogo, tasikmalaya, sumatera dan lainnya.

Banyak masyarakat biasa Ponorogo yang tidak membuat sate, karena takut akan tekanan para warok yang tidak boleh meniru tata cara kehidupan warok saat itu, sehingga kegiatan memakan daging ayam dengan cara di tusuk begitu tertutup di kalangan biasa, hingga pada akhirnya kalahnya ki Ageng Surya Alam oleh pihak Majapahit dan Demak dilakukannya pengamatan kehidupan para masyarakat ponorogo terutama kalangan warok.

Pada kunjungan Harya Jaran Panoleh adik batara Katong dari Madura ke kota Ponorogo, Di mulailah pengembangan resep dan pembuatan sate dengan cita rasa khas Madura, dari sinilah Sate mulai dikenal secara luas. Selengkapnya Sate Madura.


Datangnnya kolonial Belanda di Nusantara membawa berbagai kebudayaan barat, seperti menggunakan Sendok dan Garpu saat makan yang memudahkan untuk makan dan para pribumi masih menggunakan tangan.

Para Ulama menggunakan Sate sebagai media perlawanan anti Belanda terlebih paska perang Dipenogoro, sehingga tren makan sate dikalangan rakyat pada pertengahan abad ke 18 hingga ke awal abad 19 serta menjadi tradisi pada kalangan Islam pada hari raya idul Adha, hal ini menjadi bukti dilakukannya perang secara politik terhadap belanda.

Lalu dari mana kata Sate? Kata Sate sendiri dari bahasa Jawa yaitu "Sak Beteng" (Tulisan: Sak Biting) yang berarti satu tusuk, karena sebenarnya tusuk sate pada awalnya menggunakan dari lidi. Namun ada yang menyimpulkan lain yaitu kata "Sak Set" yang berarti satu set atau satu paket, mengingat biasanya satu paket sate terdiri dari 10 tusuk.

Bambu yang dikecilkan hingga ke seukuran batang lidi dipilih karena lebih kokoh dan kuat saat melalui proses pembakaran dibandingkan lidi sendiri maupun jenis-jenis kayu lainnya, terlebih bambu lebih mudah dibentuk.

Related Posts: